Buah Tangan dan Surat Cinta (?)

Bagian 6 dari “Broken Hearts Day”

“Sunu pulaaang!” sapa Sunwoo sambil membuka pintu rumahnya.

“Gimana ujiannya?” tanya Mama saat Sunwoo memasuki ruang keluarga.

“Lumayan,” jawab Sunwoo menutupi kenyataan.

“Besok masih ada ujian?”

“Enggak. Hari ini terakhir.”

“Kamu tadi sudah makan sama Eric?”

“Belom. Tadi urus KRS-nya lumayan lama, terus Eric mau langsung pulang karena ngantuk katanya.”

“Ya sudah sana makan dulu. Jangan lupa sayurnya juga dimakan, jangan cuma ambil dagingnya saja!”

“Iyaaa.” Walaupun sambil mengerutkan hidung saat mendengar kata 'sayuran', tapi Sunwoo tetap mematuhi kata-kata ibunya.

“Ma, Sunu tidur siang dulu, ya? Badan Sunu rasanya kurang enak,” pamit Sunwoo setelah ia selesai makan.

“Kamu sakit?!”

“Enggak. Enggak. Kayaknya kurang tidur aja beberapa hari karena ujian,” elak Sunwoo.

“Bener?”

“Iya, Ma. Udah ya, Sunu tidur dulu bentaran.”


Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore saat Sunwoo terbangun dari tidur siangnya. Ia berbaring telentang dan menatap langit-langit kamarnya. Perlahan Sunwoo mengambil posisi duduk dan mengembuskan napas lega saat ia rasa badannya lebih segar dari sebelumnya.

Dengan lebih percaya diri, pemuda itu keluar dari kamarnya.

“Gimana? Sudah enak badannya?” sapa sang ibu saat Sunwoo bergabung dengannya di ruang keluarga.

“Hm-mm,” gumam Sunwoo sambil mengambil camilan di meja depannya.

“Oh! Mama hampir lupa! Tadi Juhak ke sini.” Sunwoo hampir tersedak kacang goreng yang sedang dikunyahnya.

“Kak Juhak ke sini?! Kok Mama nggak ngebangunin Sunu?!”

“Kata Juhak jangan dibangunin. Kasian karena kamu lagi nggak enak badan.”

“Terus?”

“Juhak titip makanan sama minuman buat kamu. Ada di ruang makan, tuh.”

Tanpa diperintah dua kali, Sunwoo sudah berlari ke ruang makan. Ia menemukan sebuah tote bag berwarna cokelat muda di atas meja. Dengan jantung berdebar kencang—sampai-sampai ia takut jantungnya jatuh ke perut, Sunwoo membuka tote bag itu.

Dengan dahi berkerut, pemuda itu mengeluarkan satu demi satu barang yang ada di dalamnya. Sup ayam. Jus alpukat. Yogurt. Roti madu. Cokelat.

Ini … apa maksudnya dah dia ngirim makanan semua gini?

Secarik kertas yang terlipat terjatuh dari antara makanan dan minuman yang Sunwoo keluarkan satu per satu. Ia menemukan tulisan tangan Haknyeon di sana.

Jangan kebanyakan minum, toleransi lo nggak terlalu tinggi. Lagian kenapa sih pake minum-minum? Padahal lo tau sendiri hari ini masih ada ujian. Jangan diulangi lagi. Gue nggak mau lo kenapa-kenapa.

'Ni gue bikinin sop ayam buat ngobatin hangover lo. Yang lainnya juga katanya bisa ngebantu ngurangin efek hangover. Dimakan sama diminum biar cepet pulih lagi.

As for the chocolate … well, happy belated Valentine's day.

Sunwoo merebahkan kepalanya di meja makan.

Kenapa lo harus seperhatian gini sama gue padahal lo udah punya pacar, sih? Gue 'kan jadi nggak mampu dan nggak mau move on, Kak Nyeoni.[]


©️aratnish'22